Di awal pernikahan kira-kira sebulan setelah menikah sudah ada yang nanya sudah isi? Gimana?. Jujur aku santai aja sih, dalam hatiku ya wajarlah ditanya namanya juga sudah menikah. Berlanjut kebulan berikutnya makin sering ditanya bahkan ada yang sengaja chat untuk mempertanyakan perihal kehamilan.
Aku sudah merasa nggak enak ditanya- tanya sangat tak nyaman. Hampir setiap berjumpa dengan keluarga atau kerabat pasti ditanya. Pertanyaan dari bernada perduli bangat sampai yang nyinyir nuduh yang tidak- tidak. Bahkan ada juga yang banding- banding aku dengan teman yang lain, yang baru menikah. Untuk menanggapi hal-hal begini aku suka pura-pura tegar, aku benar-benar bosan dengan pertanyaan-pertanyaan mereka saat itu, aku selalu sensitif.
Aku mulai mencari cara untuk program kehamilan bahkan aku meminta dibuatin jamu dan sebagainya. Jujur saja saking aku malasnya ditanya perihal kehamilan. Aku malas ketemu orang-orang, bahkan aku lebih suka dirumah saja.
Tapi pada akhirnya kesabaran membuahkan hasil. Penantian hampir 4 tahun dan Alhamdulillah sudah mendapatkan garis dua. Aku selalu bersyukur kepada Allah SWT yang telah percaya menitipkan janin kedalam rahimku ini. Thanks to Allah.
Baca juga : BERJUANG BERSAMA LEBIH INDAH
Untuk semua pejuang garis dua diluar sana, semangat ya. Allah selalu tahu waktu terbaik, jangan pernah berprasangkah buruk sama Allah, apa lagi sampai nekat melakukan hal-hal yang tidak di ajarkan dalam agama kita, terus berdo'a dan berikhtiar pada sang pecinpta, jangan pernah menyerah. Semoga ibu-ibu di luar sana di segerakan. Aamiin
Komentar
Posting Komentar
Silakan berkomentar dengan sopan, anda sopan kami segan